Nyanyian di atas mengiringi adik – adik calon bantara pada ending acara
perkemahan pelantikan bantara 16-18 Desember lalu. Mereka yang telah ditempa
sedemikian rupa selama 3 hari telah merasakan indahnya arti persahabatan di
antara mereka. Tahu bahwa pentingnya kehadiran sahabat. Sadar bahwa mereka
berjuang tidaklah sendirian. Sahabat di sekeliling merekalah yang membantu
kuncup – kuncup tunas bangsa ini, hingga menginjakan kakinya, di acara
pelantikan itu. Mengapa? Simak selengkapnya.
Hari pertama, para calon bantara
langsung diuji oleh alam. Baru saja ketika memasuki areal bumi perkemahan
“telaga ngebel”, hujan mengguyur deras sekali. Sialnya lagi, hujan berlangsung
hingga pukul 5 sore . Para calon bantara kalang kabut mendirikan tenda sambil
basah – basahan. Namun, untung saja,kegiatan -kegiatan dapat terlaksana di
kantor kecamatan telaga ngebel saat itu. Dan terpaksa, acara tidur pulas
diungsikan ke panggung dan mushola.
Hari kedua,diadakan penjelajahan
menyusuri telaga. inilah hari yang sangat melelahkan. Tentu saja, setelah
tertidur pulas, para calon bantara memanjakan kakinya untuk menjelajah di
sekeliling telaga. Dengan berbagai rintangan dan cobaan. Di hari itu juga,
diadakan lomba masak. Sehingga mereka benar – benar diajarkan mandiri di tengah
alam.Dan pada malam harinya diadakan
prosesi unggun gembira yang penyulutannya dilakukan oleh Pembina kita
kak Tri Susatyawati.Pada acara api unggun juga diadakan pentas seni yaitu drama
dari masing-masing sangga dan enggak ketinggalan sangga kerja menampilkan satu lagu untuk menghibur.
Hari ketiga,pagi-pagi hari saat
peserta masih tertidur pulas,mereka di bangunkan untuk PBB itu agar benar –
benar membentuk mental mereka untuk siap dilantik mereka digembleng habis – habisan. Paginya,
kemas – kemas. Dan terakhir, acara yang paling ditunggu, yaitu upacara
pelantikan. Disinilah puncak keharuan terjadi.
Itulah cerita singkat yang terekam
dari dinginnya telaga ngebel. Tetap berjuang para bantara baru. Perjuangan
kalian baru akan dimulai.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar